Monday, October 13, 2008
Home Photography #4: Concept
Seperti kata Dita, memotret emang kudu ada konsep. Kayak mengarang buku juga kan kudu ada konsep atau kerangka ide supaya ceritanya ga kemana-mana.
Sebagai entryku untuk Home Food Photography #4: Konsep, aku mencoba untuk berkonsep di outdoor brunch, setting di kebun.
Aku memang sedang tertarik untuk bereksperimen di outdoor food photography karena aku masih ga puas dengan eksperimen2ku yang lalu dengan konsep yang sama. Menurut Melina Hammer, seorang fotografer profesional yang aku sangat kagumi karena karya2 beliau yang sangat natural--satu visi dengan aku--dan karena juga aku merasa sangat beruntung beliau selalu menyempatkan diri mengunjungi karya-karya food photography-ku di Flickr dan memberikan kritikan berikut pandangan2nya (ga cuma sekedar 'ah gue ga suka ini-itu kurang ini-itu' tapi alasannya apa?), kalau outdoor food photography dengan konsep piknik atau semacamnya bukan dilihat dari semaraknya kain yang melapisi atau picnic rug, tapi justru it's all about food. Ya, makanan masih tetep menjadi komponen yang prominent yang perlu di highlight di sini.
Dari beberapa eksperimenku Crusts untuk Click tempo hari (ga menang hehehe yang penting maju terus pantang mundurrr) aku masih menunggu2 hari2 yang bercuaca bagus untuk memulai eksperimen lagi. Tahu sendiri kan iklim di NZ itu kadang2 panas, the next minute it will rain, gitu terus tuh, ampe bingung mau jemur pakaian apa ga ya? Begitu lihat di atas huaaaaa cerah ceria nih, gegap gempita jemurin pakaian, eh belum abis ngeluarin cucian, dah basah lagi. Apes dah.
Kemaren-kemaren itu kebetulan cuaca emang sedang cerah meskipun masih ada rintik2 hujan jua. Biarin, yang penting motret jalan terus. Anak-anak juga udah kangen sama piknik, jadi oke deh aku akan bikin konsep outdoor brunch.
Konsepnya: breakfast-lunch (brunch) di luar. Tempatnya aku pilih di kebun nashi (buah pir/pear Jepun) dengan property natural untuk memberi kesan country banget. Di kampung kan memang serba natural dengan anyaman basket, meja dorong kayak punyaku ini meskipun tua banyak kegunaannya terutama kalau kami sedang menyelenggarakan pesta kebun, juga perlengkapan piknik yang sederhana.
Untuk lighting, aku hanya mengandalkan cahaya matahari. Meskipun cahaya sedikit kuat, penempatan meja di bawah pohon sepertinya mampu menyaring kekuatannya.
Karena outdoor, banyak sekali elemen-elemen yang bisa aku pergunakan untuk melengkapi konsepku. Misalnya, ekspresi anak-anak, selai yang belepotan, juga ice pop yang meleleh. Perlengkapan nampan di foto di atas merupakan elemen untuk menambah warna cranberry juice di dalam jug yang ditambahi dengan irisan apel dan segenggam mint segar lebih keluar dengan warna kontras latar belakang rumput yang hijau. Semua ini serba natural karena aku hanya menggunakan alam untuk membantu fotoku untuk lebih hidup. Misalnya dengan jarum2 rumput yang berbeda ketinggiannya dapat memberikan sense of art tersendiri.
Memfokuskan ke dalam makanan itu sendiri memang masuk dalam konsep dan bisa jadi merupakan plot utama. Sebagai seorang fotografer, pasti mata kita terlatih untuk mengabadikan obyek-obyek yang unik, seperti yang aku bilang sebelumnya.
Barangkali foto2 ini belum menjadi foto2 yang layak untuk dijadikan barometer untuk outdoor food photography karena aku pun masih belajar, tapi setidaknya aku masih akan terus berkarya selagi masih mampu.
Keep jeprettsss!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Arfi thank you so much buat entrynya. Sayang di sini rada susah eksperimen outdoor, paling banter memanfaatkan ruang sempit di teras apt.
Kalo main outdoor memang harus hati2 sama lighting. Berlimpah cahaya soalnya. Dulu di Indo, aku cuman mau motret outdoor jam 9 pagi sama jam 4 sore....hehehe.....enak cahayanya gak flat.
Jadi pengen ikutan picnic, disini dah mulai dinggiiiin :)
Post a Comment